Kamis, 10 Maret 2016

Kabinet Bawah Tangga

Keberadaan tangga sebagai sarana penghubung lantai bawah dengan lantai atas memerlukan penempatan yang baik. Penting untuk mengatur apa yang ada disekitar area tangga bagian bawah maupun bagian atas. Dilantai bawahnya, seringkali area bawah tangga dimanfaatkan untuk kamar mandi, kabinet, dapur, ataupun menempatkan meja kerja. Kali ini kita akan membahas pembuatan kabinet untuk ditempatkan dibagian bawah tangga. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah.

1. Kesesuaian
Dalam mendesain interior, suatu hasil rancangan tidaklah cukup sekedar berguna. Melainkan perlu kesesuaian dengan bagian lainnya. Misal jika area bawah tangga berada di ruang tamu, maka variasikan kabinet dengan sesuatu yang bisa ditonjolkan sebagai hiasan. Variasikan juga dengan lampu dan warna. Sebaliknya jika area bawah tangga berada di sebuah lorong atau koridor, maka kabinet-kabinet tertutup ataupun ambalan-ambalan sederhana sudah cukup baik.




2. Lebar Tangga
Ukur terlebih dahulu lebar tangga, dan perkirakan fungsi kabinet yang akan dibuat dibawahnya. Apakah kabinet membutuhkan lebar seperti lebar tangga atau tidak. Umumnya lebar tangga rumahan adalah berkisar antara 75-120 cm. Lebih dari lebar tersebut biasanya merupakan tangga yang terdapat dalam rumah mewah. Sementara lebar kabinet yang ideal adalah dibawah 70 cm. Lebih dari 70 cm kabinet akan memiliki ruangan yang sangat dalam, seringkali tidak dibutuhkan. Jadi gunakan lebar kabinet sesuai keperluannya, tidak perlu mengikuti lebar tangga. Kelebihan lebar tangga dapat dilapisi dengan multipleks, dapat pula ditambahkan lampu kecil sebagai pemanis.

3. Bukaan
Sisi tangga yang miring harus disadari dalam membuat bukaan. Hal ini banyak menimbulkan kesalahan dalam produksi bagi yang belum menyadarinya. Misal jika kita ingin membuat pintu geser, kabinet tangga harus menyiasati kemiringan dengan papan vertikal agar sisi miring dapat dibagi menjadi beberapa segmen lurus. Jika tidak, pintu tidak akan bisa terbuka jika bukaan mengarah ke sisi miring. Begitu pula pintu swing atau ayun. Jangan menempatkan engsel pada sisi miring yang rendah, karena jika pintu terbuka, sisi miring yang lebih tinggi akan menabrak permukaan bawah tangga karena perbedaan ketinggian tersebut. Penggunaan gambar yang baik akan mengantisipasi hal-hal yang merugikan tersebut.